Banjir ROB di Kecamatan Lekok
Banjir adalah salah satu bencana alam berupa daratan yang tergenang oleh air karena volume dan debitnya berlebih. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap, air yang banyak dan mengalir deras, serta peristiwa terbenamnya daratan karena volume air meningkat”.
Umumnya bencana banjir disebabkan oleh topografi wilayah rendah, intensitas hujan tinggi, kurangnya daerah resapan air, meningkatnya permukaan air laut, akibat luapan sungai, serta sistem tata kelola daerah yang buruk.
Banjir dibagi menjadi beberapa tipe, seperti banjir air biasa, banjir rob, banjir bandang, serta banjir lahar dingin. Jenis-jenis banjir tersebut memiliki sifat merusak meskipun disebabkan oleh penyebab yang berbeda.
Kali ini kita khusus membahas tentang banjir rob, bencana banjir yang hanya terjadi di kawasan pesisir yang dipengaruhi pasang surut air laut dan biasanya bersifat periodik.
Banjir rob adalah genangan air atau banjir yang berasal dari air laut. Banjir ini dipengaruhi oleh pasangnya air laut sehingga daratan rendah disekitarnya terendam. Banjir rob juga dikenal sebagai banjir genangan, kondisi ini sering terjadi di daerah dengan daratan yang lebih rendah dibanding permukaan air laut.
Ciri & Karakteristik
Jika dibandingkan dengan jenis banjir yang lain, air rob biasanya lebih jernih dibanding banjir bandang atau banjir dari luapan sungai. Selain itu, banjir jenis ini juga mempunyai ciri berbeda, meliputi waktu terjadinya, warna air, musim, serta kondisi daratan.
Oleh sebab itu, penanganan masalah rob juga berbeda karena karakteristik banjir ini erat kaitannya dengan faktor alam dan tata kelola wilayah yang kurang baik.
Beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pasuruan yang sering menjadi langganan banjir pasang air laut adalah kecamatan nguling, kecamatan lekok, dan kecamatan kraton serta daerah pesisir lainnya.
Penyebab Banjir Rob
Jika banjir umumnya disebabkan oleh curah hujan tinggi, daerah resapan air kurang, serta luapan air sungai dari hulu ke hilir, maka rob tidak hanya dipengaruhi faktor tersebut. Terdapat pemicu lain yang menjadi penyebab banjir rob meski tidak secara langsung, antara lain:
1. Pemanasan Global
Sudah bukan hal aneh jika pemanasan global menyebabkan berbagai dampak bagi bumi, termasuk memperparah banjir rob. Pemanasan global adalah peristwa alam yang membuat rata-rata suhu dunia meningkat.
Peningkatan suhu udara ini akan berakibat pada lelehnya es di kutub bumi, pertambahan volume air laut dan meningkatkan muka air laut. Kenaikan muka air laut akan menyebabkan banjir rob semakin parah ketika air laut pasang dan masuk ke daratan.
2. Pemanfaatan Air Tanah
Sebagian masyarakat di Indonesia umumnya memenuhi kebutuhan air bersih dari sumber air tanah. Eksploitasi air tanah yang berlebihan ternyata juga berdampak pada terjadinya rob.
Permukaan tanah akan menurun akibat hilangnya kandungan air yang menopang daratan. Hal ini juga diperparah oleh kepadatan penduduk di daerah pesisir yang tinggi, sehingga kebutuhan air bersih juga meningkat.
3. Penurunan Daratan
Kondisi daratan yang lebih rendah dibanding permukaan air laut akan berdampak pada aliran air yang seharusnya menuju laut berbalik dan menggenangi daratan. Penurunan muka tanah dapat terjadi karena pengambilan air tanah yang berlebihan, selain itu juga bisa disebabkan oleh pembangunan gedung yang memberikan beban pada tanah.
4. Kerusakan Ekosistem Pesisir
Keberadaan hutan bakau di pesisir pantai sangatlah penting. Ekosistem ini dapat menjadi peredam abrasi karena terjangan ombak air laut. Selain itu, kawasan ini juga biasa menahan gelombang pasang air laut. Jika hutan mangrove rusak maka wilayah pesisir tak lagi terlindungi, serta membuat habitat flora fauna tergusur.
5. Topografi Wilayah
Topografi adalah keadaan wilayah alam yang dimiliki suatu daerah. Daerah yang berada di tempat rendah cenderung berisiko terjadi banjir dibanding wilayah tinggi seperti pegunungan. Ketinggian daerah yang berada dibawah permukaan air laut akan menyebabkan genangan karena air tidak bisa dialirkan ke lautan.
6. Fenomena Pasang Air Laut
Pasang air laut adalah peristiwa akibat pengaruh gravitasi bulan. Kondisi ini terjadi pada saat bulan purnama dan bulan baru. Faktor pasang air laut sulit dihindari karena diluar kuasa manusia. Hal ini pula yang menjadikan air rob sebagai banjir langganan bagi daerah-daerah pesisir.
7. Alih Fungsi Lahan
Penggunaan tanah rawa, situ persawahan dan area lain yang secara alami menjadi penyeimbang lingkungan menjadi pemukiman juga menjadi penyebab banjir rob. Kawasan yang harusnya menjadi daerah resapan air justru dibangun perumahan dan jalan sehingga menggangu resapan air tanah. Kondisi akan semakin parah jika rob disertai dengan curah hujan tinggi.
8. Penyempitan Bantaran Sungai
Bantaran kali atau sungai yang menyempit merupakan penyebab banjir rob. Volume air yang meningkat tidak dapat lagi ditampung oleh sungai sehingga menggenangi area pemukiman warga.
9. Kebiasaan Membuang Sampah
Apapun yang sudah tidak bisa dimanfaatkan oleh manusia disebut dengan sampah. Kebiasaan membuah sampaih di sungai dapat menyebabkan pendangkalan serta penyumbatan aliran sungai.
Kondisi tersebut akan mengurangi aliran debit air serta volume air yang seharusnya teralirkan dengan lancar. Selain itu, sampah yang menumpuk juga berpotensi menyebabkan penyakit berbahaya.
10. Sistem Drainase Buruk
Sistem tata kelola wilayah pesisir harus memiliki drainase yang baik. Tanah harus mampu menyerap air dengan baik dan menyimpannya sebagai cadangan air tanah. Ketika drainase tidak optimal maka berdampak pada genangan air yang semakin parah.
Dampak dan Ancaman
Banjir rob adalah keadaan yang masuk dalam kategori bencana. Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwan yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat oleh faktor alam atau non alam sehingga menimbulkan korban jiwa, kerusakan, lingkungan, kerugian harta benda, dan berdapak psikologis.
Berikut ini adalah dampak negatif banjir rob bagi masyarakat serta lingkungan, yaitu:
1. Kerugian Materi
Sudah dapat dipastikan jika kerugian materi adalah hal utama dari dampak banjir rob. Kerugian material tersebut berupa terendamnya rumah warga, sehingga merusak berbagai perabot dan perangkat elektronik. Selain itu, warga yang terkena imbas banjir rob juga tidak tidak dapat melakukan kegiatan ekonomi secara baik.
2. Kerusakan Sarana dan Prasarana
Tidak hanya rumah-rumah warga yang terendam sehingga menyebabkan kerugian ekonomi, berbagai sarana dan prasarana publik milik pemerintah juga demikian. Bangunan perkantoran yang rusak akan membuat pelayanan publik terhambat. Disamping itu, sifat air laut yang korosif juga memperparah kerusakan, seperti karat pada motor dan mobil.
3. Lingkungan Kotor dan Kumuh
Tidak seperti air banjir lain yang datang dari permukaan tanah, air rob justru muncul dari bawah tanah sehingga menjadikan kondisi tanah selalu becek dan tergenang. Lingkungan seperti ini akan berpengaruh terhadap kebersihan lingkungan yang kian memburuk.
4. Penularan Penyakit
Air kotor merupakan media tercepat penularan berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang umumnya muncul saat kondisi banjir adalah diare, gatal-gatal, ISPA, serta demam berdarah.
5. Menganggu Sistem Transportasi
Kelancaran lalu lintas dan sistem transportasi saat terjadi genangan apsti akan terganggu. Kondisi ini menyebabkan mobilitas penduduk terganggu sehingga menimbulkan ekonomi berhenti.
Misalnya jika air rob menggenangi bandara, stasiun, atau terminal maka sistem transportasi daerah tersebut dipastikan lumpuh. Selain itu, berbagai jenis kendaraan yang tergenang berpotensi rusak karena air laut memiliki kadar salinitas tinggi.
6. Kekurangan Air Bersih
Genangan air rob akan menyebabkan kelangkaan air bersih. Sumur serta sumber air tanah warga akan tercemar sehingga tidak layak konsumsi. Selain itu, banjir yang menggenangi septic tank serta sampah akan berpotensi menyebabkan berbagai penyakit menular.
Cara Mengatasi Banjir Rob
Agar kehidupan sosial masyarakat tidak terus terganggu oleh kondisi rob, maka perlu dilakukan tindakan pencegahan. Untuk mengatasinya diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah serta warga. Contoh langkah penanggulangan banjir rob antara lain:
Pemanfaatan teknologi untuk mengatasi rob dapat dilakukan dengan melakukan pemanenan air hujan, pengoperasian pompa, serta membangun bendungan di area pesisir.
Pembangunan kota berkonsep water front city juga bisa dilakukan. Konsep ini menjadikan air sebagai bagian kehidupan sehari-hari masayrakat. Cara ini bisa diterapkan di daerah yang mempunyai laju penurunan tanah tinggi. Secara tidak langsung, masyarakat akan beradaptasi dengan membuat rumah panggung untuk menghindari luapan air.
Pembuatan bendungan laut yang disertai dengan tidal gate atau pintu air yang berfungsi untuk mengatur pasang surut daerah mura. Tujuan sistem ini adalah mencegah dan mengurangi volume air laut masuk ke daratan.
Pemerintah juga dapat membuat polder atau kolam untuk menampung air rob. Polder-polder tersebut didesain sedemikian rupa agar menjadi bagian dari drainase kota.
Banjir Rob di Kabupaten Pasuruan
Banjir rob adalah jenis banjir yang sulit untuk diatasi. Bahkan telah beratus-ratus tahun suatu daerah menjadi langganan air rob dan hingga saat ini belum menemukan solusinya. Akan tetapi berbagai upaya yang dilakukan setidaknya meminimalisir area terdampak sehingga menekan kerugian bagi warga.
Umumnya banjir ini terjadi di kota-kota yang berada di pesisir pantai, sebab di kawasan ini ketinggian daratan dan lautan hampir sama bahkan ada beberapa kota yang berada dibawah permukaan air laut. Beberapa daerah yang menjadi langganan banjir rob adalah wilayah pesisir kabupaten Pasuruan diantaranya kecamatan nguling, kecamatan lekok, kecamatan kraton.
Komentar
Posting Komentar